KOMPONEN DALAM SISTEM INFORMASI

KOMPONEN  DALAM  SISTEM  INFORMASI : PEOPLE,  PROSEDUR,  DATA,  SOFTWARE, INFRASTRUKTUR  TEKNOLOGI  INFORMASI, PENGENDALIAN INTERNAL.

KOMPONEN DALAM SISTEM INFORMASI
 

Komponen dalam Sistem Informasi Akuntansi (AIS)

Menurut Romney (2015), Ada enam komponen SIA :

  1. Orang-orangyang menggunakan sistem.
  2. Prosedur dan instruksi yang digunakan untuk mengumpulkan, memproses, dan menyimpan data.
  3. Data tentang organisasi dan kegiatan usahanya.
  4. Perangkat lunak yang digunakan untuk mengolah data.
  5. Infrastruktur teknologi informasi, termasuk komputer, perangkat periferal, dan perangkat jaringan komunikasi yang digunakan dalam AIS.
  6. Pengendalian internal dan langkah-langkah keamanan yang melindungi data AIS.

Keenam komponen memungkinkan SIA memenuhi tiga fungsi bisnis yang penting (Romney, 2015):

  1. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas organisasi, sumber daya, dan pribadi. Organisasi memiliki sejumlah proses bisnis, seperti membuat penjualan atau pembelian bahan baku, yang sering diulang.
  2. Perubahan data menjadi informasi sehingga manajemen dapat merencanakan, mengendalikan, dan mengevaluasi kegiatan, sumber daya, dan personel.
  3. Menyediakan pengendalian yang memadai untuk menjaga aset dan data organisasi.

People (Manusia)

Komponen manusia adalah inti dari sistem informasi akuntansi. Keberhasilan sistem sangat bergantung pada keahlian dan kompetensi individu yang terlibat. Akuntan berperan dalam mengolah data keuangan, menyusun laporan, dan memastikan kepatuhan terhadap standar akuntansi. Manajer memanfaatkan informasi yang dihasilkan untuk mengambil keputusan strategis, seperti menentukan harga jual, mengalokasikan sumber daya, dan mengevaluasi kinerja. Auditor bertanggung jawab untuk memeriksa keandalan informasi akuntansi dan menilai efektivitas pengendalian internal. Selain itu, terdapat pengguna sistem lain seperti staf entri data yang memasukkan data transaksi dan analis keuangan yang membantu dalam interpretasi data. Kualitas sumber daya manusia, baik dari segi pengetahuan, keterampilan, dan etika, sangat krusial dalam menjamin efektivitas sistem informasi akuntansi.

  • Akuntan: Bertanggung jawab dalam mengelola, menganalisis, dan menginterpretasi data keuangan.
  • Manajer: Memanfaatkan informasi akuntansi untuk pengambilan keputusan bisnis.
  • Auditor: Memeriksa dan memverifikasi keakuratan informasi akuntansi.
  • Pengguna Sistem: Meliputi staf entri data, analis keuangan, dan lainnya yang berinteraksi langsung dengan sistem.

Prosedur

Prosedur merupakan serangkaian instruksi yang terdokumentasi dan terstruktur yang memandu operasi sistem informasi akuntansi. Prosedur yang jelas dan komprehensif sangat penting untuk menjamin konsistensi, akuntabilitas, dan efisiensi dalam pengolahan data. Prosedur ini mencakup berbagai aspek, mulai dari pengumpulan data awal hingga penyajian informasi dalam bentuk laporan. Contohnya, prosedur untuk mencatat transaksi penjualan, memverifikasi faktur pembelian, menghitung depresiasi aset, dan merekonsiliasi rekening bank. Prosedur yang baik akan meminimalkan kesalahan, mencegah kecurangan, dan memastikan bahwa informasi akuntansi yang dihasilkan akurat dan dapat diandalkan.

Prosedur dalam sistem informasi akuntansi mencakup langkah-langkah dan instruksi yang terdokumentasi untuk:

  • Pengumpulan data: Bagaimana transaksi dicatat dan data keuangan dikumpulkan.
  • Pengolahan data: Bagaimana data diproses, misalnya melalui entri jurnal, posting ke buku besar, dan pembuatan laporan keuangan.
  • Penyimpanan data: Bagaimana data disimpan dan diamankan, baik secara fisik maupun elektronik.
  • Pelaporan: Bagaimana informasi keuangan disajikan dalam bentuk laporan, seperti laporan laba rugi, neraca, dan laporan arus kas.

Data

Data merupakan bahan baku dalam sistem informasi akuntansi. Data ini merepresentasikan berbagai aktivitas ekonomi perusahaan, seperti transaksi penjualan, pembelian, penggajian, dan investasi. Data akuntansi dapat berupa data kuantitatif, seperti jumlah uang, volume penjualan, dan harga pokok penjualan, maupun data kualitatif, seperti nama pelanggan, nomor faktur, dan deskripsi barang. Kualitas data sangat menentukan kualitas informasi yang dihasilkan. Data harus akurat, lengkap, relevan, dan tepat waktu agar dapat diandalkan untuk pengambilan keputusan. Oleh karena itu, penting untuk menerapkan prosedur pengendalian data yang ketat untuk menjamin integritas dan keamanan data.

Data dalam sistem informasi akuntansi adalah fakta mentah yang merepresentasikan kejadian-kejadian ekonomi. Contohnya:

  • Transaksi penjualan: Data meliputi tanggal transaksi, nama pelanggan, jumlah penjualan, dan metode pembayaran.
  • Data pembelian: Meliputi informasi tentang pembelian persediaan, aset tetap, dan biaya operasional.
  • Data gaji: Meliputi data karyawan, jam kerja, upah, dan potongan.

Software (Perangkat Lunak)

Perangkat lunak merupakan alat yang digunakan untuk memproses data akuntansi menjadi informasi yang bermanfaat. Perangkat lunak akuntansi dapat berupa program aplikasi yang dirancang khusus untuk mengotomatiskan tugas-tugas akuntansi, seperti pencatatan transaksi, pembuatan laporan keuangan, dan analisis data. Contoh perangkat lunak akuntansi yang populer adalah MYOB, Zahir Accounting, dan Accurate. Selain itu, spreadsheet seperti Microsoft Excel juga sering digunakan untuk analisis dan pemodelan keuangan. Pemilihan perangkat lunak yang tepat harus disesuaikan dengan kebutuhan dan skala operasi perusahaan.

Perangkat lunak akuntansi digunakan untuk mengotomatiskan tugas-tugas akuntansi, seperti:

  • Software akuntansi umum: Contohnya MYOB, Zahir Accounting, dan Accurate.
  • Spreadsheet: Seperti Microsoft Excel, Google Sheets, yang digunakan untuk analisis dan pemodelan keuangan.
  • Aplikasi khusus: Misalnya untuk manajemen aset, perpajakan, dan audit.

Infrastruktur Teknologi Informasi

Infrastruktur teknologi informasi merupakan fondasi yang mendukung operasi sistem informasi akuntansi. Komponen ini meliputi perangkat keras, seperti komputer, server, dan perangkat jaringan, serta perangkat lunak sistem, seperti sistem operasi dan sistem manajemen basis data. Infrastruktur TI yang handal dan aman sangat penting untuk menjamin ketersediaan, keandalan, dan keamanan data dan informasi akuntansi. Investasi dalam infrastruktur TI yang memadai akan memudahkan akses informasi, meningkatkan efisiensi operasional, dan mendukung pertumbuhan bisnis.

Infrastruktur TI menyediakan fondasi untuk sistem informasi akuntansi. Ini meliputi:

  • Perangkat keras: Komputer, server, printer, dan perangkat jaringan.
  • Sistem operasi: Seperti Windows, Linux, atau macOS.
  • Database: Untuk menyimpan dan mengelola data akuntansi.
  • Keamanan TI: Firewall, antivirus, dan sistem keamanan lainnya untuk melindungi data.

Pengendalian Internal

Pengendalian internal merupakan proses yang diimplementasikan oleh manajemen untuk memberikan keyakinan yang memadai mengenai pencapaian tujuan organisasi. Dalam konteks sistem informasi akuntansi, pengendalian internal bertujuan untuk menjaga keamanan aset, memastikan keakuratan dan keandalan data akuntansi, meningkatkan efisiensi operasional, dan memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan kebijakan yang berlaku. Pengendalian internal dapat berupa pengendalian preventif, detektif, dan korektif. Contoh pengendalian internal adalah pemisahan tugas, otorisasi transaksi, rekonsiliasi rekening, dan audit internal. Pengendalian internal yang efektif akan meminimalkan risiko, mencegah kecurangan, dan meningkatkan kualitas informasi akuntansi.

Pengendalian internal dalam sistem informasi akuntansi dirancang untuk:

  • Menjamin keakuratan dan keandalan data: Meminimalkan kesalahan dan mencegah kecurangan.
  • Melindungi aset: Mencegah pencurian, penyalahgunaan, dan kerusakan aset perusahaan.
  • Memastikan kepatuhan: Mematuhi peraturan dan standar akuntansi yang berlaku.
  • Meningkatkan efisiensi operasional: Mengoptimalkan proses akuntansi.

Contoh Penerapan dalam Lingkup Akuntansi:

Bayangkan sebuah perusahaan menggunakan sistem informasi akuntansi untuk mengelola penjualan.

  • People: Staf penjualan mencatat transaksi penjualan ke dalam sistem. Manajer penjualan menggunakan laporan penjualan untuk memantau kinerja.
  • Prosedur: Terdapat prosedur standar untuk mencatat penjualan, memproses retur, dan memberikan diskon.
  • Data: Data penjualan meliputi tanggal, nama pelanggan, item yang terjual, kuantitas, dan harga.
  • Software: Perusahaan menggunakan software akuntansi untuk mencatat penjualan, menghasilkan faktur, dan melacak piutang.
  • Infrastruktur TI: Data penjualan disimpan dalam database yang aman dan diakses melalui jaringan komputer perusahaan.
  • Pengendalian Internal: Sistem membatasi akses ke data penjualan, memerlukan otorisasi untuk transaksi tertentu, dan menghasilkan jejak audit untuk setiap transaksi.

Dengan memahami komponen-komponen ini dan bagaimana mereka berinteraksi, organisasi dapat membangun sistem informasi akuntansi yang efektif dan efisien untuk mendukung pengambilan keputusan dan mencapai tujuan bisnis.

REFERENSI

  • Hall, J. A. (2015). Accounting information systems. Cengage Learning.
  • Laudon, K. C., & Laudon, J. P. (2016). Management information systems: Managing the digital firm. Pearson Education.
  • Romney, M. B., & Steinbart, P. J. (2018). Accounting information systems. Pearson Education Limited.
Anda mungkin juga berminat
Comments
Loading...