RASIO DALAM ANALISIS PROFITABILITAS
Artikel Terkait Lainnya
- Return on Assets. Diterjemahkan secara umum, Return on Assets (RoA) berarti suatu tingkat pengembalian atas seluruh investasi pada aktiva perusahaan. Tingkat pengembalian aktiva mengukur keberhasilan perusahaan dalam menggunakan aktivanya untuk menghasilkan pendapatan (earning), tidak tergantung dari pembiayaan aktiva tersebut.
- Profit Margin. Profit Margin (marjin laba) merupakan suatu indikasi atas kemampuan perusahaan menghasilkan laba operasional (operating income) pada nilai penjualan tertentu.
- Asset Turnover. Asset Turnover merupakan suatu indikasi mengenai seberapa cepat dana yang ditanamkan dalam aktiva perusahaan dapat dikonversikan dalam kas.
- Return on Common Shareholder’s Equity :The rate of return on common shareholder’s equity (RoCE) measures the return to common shareholders after subtracting from revenues not only operating expenses (for example, cost of goods sold, selling and administration expenses, income taxes) but also the costs of financing debt and equity securities that are senior to common stock. The latter includes interest expense on debt and dividends on preferred stock (if any).”
- Account Receivable Turnover. Analisis Account Receivable Turnover merupakan analisis secara spesifik dari analisis Asset Turnover. Analisis ini akan memberikan indikasi seberapa cepat nilai piutang dagang yang dimiliki perusahaan dapat dikonversikan menjadi uang tunai.
- Inventory Turnover. Analisis ini juga merupakan perluasan dari analisis Asset Turnover, yang memberikan indikasi seberapa cepat persediaan perusahaan dapat dijual.
- Fixed Asset Turnover. Rasio ini mengukur relasi antara nilai penjualan dan nilai investasi di dalam property, plant, and equipment. Analis harus memperhatikan perubahan dalam rasio ini secara seksama karena perusahaan biasanya berinvestasi dalam aktiva tetap untuk menghasilkan nilai penjualan yang lebih tinggi di periode yang akan datang.
- Common Earnings Leverage (CEL). The Common Earnings Leverage (CEL) Ratio merupakan suatu indikasi atas proporsi dari laba operasional yang dialokasikan kepada pemegang saham biasa.