Pertumbuhan Perusahaan
Pertumbuhan adalah dampak arus kas dana perusahaan dari perubahan operasional yang disebabkan oleh pertumbuhan atau penurunan volume usaha (Helfert, 1997 : 333). Pertumbuhan perusahaan sangat diharapkan oleh pihak internal maupun eksternal perusahaan, karena pertumbuhan yang baik memberi tanda bagi perkembangan perusahaan. Dari sudut pandang investor, pertumbuhan suatu perusahaan merupakan tanda perusahaan memiliki aspek yang menguntungkan, dan investor pun akan mengharapkan tingkat pengembalian (rate of return) dari investasi yang dilakukan menunjukkan perkembangan yang baik.
Helfert (1997), menyatakan bahwa pertumbuhan perusahan (badan usaha) memerlukan komitmen pendanaan yang permanen dan terus meningkat. Situasi ini akan berlawanan pada saat pola penurunan. Begitu penjualan (jasa atau barang) menurun manajemen harus berhati-hati dalam menurunkan operasi, modal kerja, dan akiva operasi.
Alasan menggunakan rasio biaya dijelaskan oleh Helfert (1997) yaitu :
a. Tujuan dasar investasi, operasi, dan pendanaan suatu perusahaan adalah meningkatkan nilai ekonomi ekuitas pemilik secara terus menerus. Jadi, keputusan manajemen harus menciptakan nilai ekonomi bagi pemegang saham yang lebih tinggi daripada biaya masukan. Biaya ini antara lain adalah biaya modal yang diperoleh dari berbagai sumber jangka panjang.
b. Dana investasi harus mencerminkan biaya keseluruhan dari sekumpulan dana.
Erich A Helfert (1997) menyatakan bahwa tingkat perputaran portofolio yang lebih tinggi terlihat pada mutual fund yang memiliki kinerja keuangan yang lebih tinggi.
Pertumbuhan perusahaan dapat diukur dan dianalisis melalui berbagai indikator keuangan yang tercermin dalam laporan keuangan.
Berikut beberapa aspek penting terkait pertumbuhan perusahaan dalam lingkup akuntansi:
1. Indikator Pertumbuhan
- Peningkatan Pendapatan: Kenaikan penjualan atau pendapatan dari tahun ke tahun merupakan indikator utama pertumbuhan. Akuntan menganalisis tren pendapatan, mengidentifikasi faktor pendorongnya, dan menilai keberlanjutan pertumbuhan tersebut.
- Peningkatan Laba: Pertumbuhan laba bersih menunjukkan efisiensi operasional dan kemampuan perusahaan menghasilkan keuntungan yang lebih besar. Analisis profitabilitas membantu memahami faktor-faktor yang memengaruhi laba.
- Peningkatan Aset: Pertumbuhan aset, baik aset lancar maupun aset tetap, dapat mengindikasikan ekspansi usaha dan peningkatan kapasitas produksi. Akuntan menilai komposisi aset dan efektivitas penggunaannya.
- Peningkatan Arus Kas: Arus kas yang sehat dan meningkat penting untuk mendanai pertumbuhan dan operasional perusahaan. Akuntan menganalisis arus kas dari berbagai aktivitas (operasi, investasi, dan pendanaan).
- Peningkatan Ekuitas: Pertumbuhan ekuitas mencerminkan peningkatan nilai perusahaan dan kemampuannya menghasilkan laba yang ditahan.
2. Analisis Rasio Keuangan
Rasio keuangan digunakan untuk mengukur dan membandingkan kinerja perusahaan dari waktu ke waktu, atau dengan perusahaan lain di industri yang sama. Beberapa rasio penting untuk analisis pertumbuhan:
- Rasio Profitabilitas:
- Margin Laba Kotor
- Margin Laba Bersih
- Return on Assets (ROA)
- Return on Equity (ROE)
- Rasio Aktivitas:
- Perputaran Persediaan
- Perputaran Piutang
- Perputaran Aset Total
- Rasio Likuiditas:
- Rasio Lancar
- Quick Ratio
- Cash Ratio
- Rasio Solvabilitas:
- Debt to Equity Ratio
- Debt to Asset Ratio
- Times Interest Earned Ratio
3. Faktor Pendorong Pertumbuhan
Akuntan juga menganalisis faktor-faktor internal dan eksternal yang mendorong pertumbuhan perusahaan, seperti:
- Faktor Internal:
- Strategi bisnis yang efektif
- Inovasi produk dan layanan
- Efisiensi operasional
- Manajemen yang kompeten
- Modal yang cukup
- Faktor Eksternal:
- Kondisi ekonomi makro
- Tren industri
- Peraturan pemerintah
- Persaingan
4. Peran Akuntansi dalam Mendukung Pertumbuhan
- Menyediakan Informasi Keuangan yang Akurat: Laporan keuangan yang akurat dan tepat waktu memberikan gambaran jelas tentang kinerja dan posisi keuangan perusahaan, sehingga manajemen dapat membuat keputusan yang tepat untuk mendukung pertumbuhan.
- Menganalisis Kinerja dan Mengidentifikasi Area Perbaikan: Akuntan membantu menganalisis kinerja keuangan, mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan, dan memberikan rekomendasi untuk meningkatkan efisiensi dan profitabilitas.
- Perencanaan dan Penganggaran: Akuntan berperan dalam proses perencanaan dan penganggaran, membantu menetapkan target pertumbuhan dan mengalokasikan sumber daya secara efektif.
- Pengendalian Internal: Sistem pengendalian internal yang baik membantu melindungi aset perusahaan, memastikan keakuratan data keuangan, dan mendorong kepatuhan terhadap peraturan.
5. Tantangan Pertumbuhan
Perusahaan yang sedang tumbuh menghadapi berbagai tantangan, seperti:
- Kebutuhan Modal: Pertumbuhan seringkali membutuhkan investasi modal yang signifikan.
- Manajemen Pertumbuhan: Mengelola pertumbuhan yang cepat dapat menjadi kompleks dan membutuhkan penyesuaian dalam struktur organisasi, proses, dan sistem.
- Persaingan: Persaingan yang ketat dapat menghambat pertumbuhan.
- Perubahan Lingkungan Bisnis: Perusahaan perlu beradaptasi dengan perubahan kondisi ekonomi, teknologi, dan regulasi.
6. Pengakuan Pendapatan
- Akuntansi berperan penting dalam menentukan kapan pendapatan diakui.
- Metode pengakuan pendapatan yang berbeda dapat memengaruhi laporan laba rugi dan indikator pertumbuhan.
- Perusahaan harus mengikuti standar akuntansi yang berlaku untuk memastikan pengakuan pendapatan yang akurat dan konsisten.
7. Akuntansi untuk Aset
- Penilaian dan penyusutan aset (seperti bangunan, mesin, dan peralatan) memengaruhi laporan keuangan dan rasio keuangan.
- Metode penyusutan yang berbeda dapat memengaruhi laba bersih dan aset bersih.
- Akuntan memastikan bahwa aset dicatat dan disusutkan sesuai dengan standar akuntansi.
8. Pengelolaan Modal Kerja
- Modal kerja (aset lancar dikurangi kewajiban lancar) sangat penting untuk operasional dan pertumbuhan perusahaan.
- Akuntan membantu menganalisis dan mengelola modal kerja, memastikan bahwa perusahaan memiliki kas yang cukup untuk memenuhi kewajiban jangka pendek dan mendanai pertumbuhan.
9. Analisis Investasi
- Akuntan membantu dalam mengevaluasi kelayakan investasi, baik investasi aset tetap maupun investasi di perusahaan lain.
- Analisis ini mencakup perhitungan return on investment (ROI), payback period, dan net present value (NPV).
10. Pelaporan Keuangan untuk Pengambilan Keputusan
- Akuntan menyusun laporan keuangan (neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, laporan perubahan ekuitas) yang memberikan informasi penting bagi manajemen, investor, kreditor, dan stakeholders lainnya.
- Laporan keuangan yang akurat dan mudah dipahami membantu pengambilan keputusan yang tepat terkait pertumbuhan perusahaan.
11. Peran Teknologi
- Teknologi informasi (TI) semakin penting dalam akuntansi.
- Sistem akuntansi berbasis komputer, big data analytics, dan cloud computing meningkatkan efisiensi, akurasi, dan kecepatan pemrosesan data akuntansi.
- Hal ini memungkinkan akuntan untuk memberikan informasi yang lebih tepat waktu dan relevan untuk mendukung pengambilan keputusan terkait pertumbuhan.
12. Etika dan Tata Kelola
- Akuntan memegang peran penting dalam menjaga integritas dan transparansi informasi keuangan.
- Etika profesi dan tata kelola perusahaan yang baik sangat penting untuk membangun kepercayaan investor dan stakeholders lainnya, yang pada gilirannya mendukung pertumbuhan berkelanjutan.
13. Akuntansi untuk merger dan akuisisi
- Akuntan memainkan peran penting dalam proses merger dan akuisisi (M&A), mulai dari penilaian perusahaan target hingga pencatatan transaksi dan integrasi laporan keuangan pasca-merger.
- M&A merupakan strategi pertumbuhan yang umum digunakan perusahaan untuk memperluas pangsa pasar, memperoleh teknologi baru, atau meningkatkan efisiensi.
- Akuntan memastikan bahwa transaksi M&A dicatat sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku dan memberikan informasi yang akurat kepada stakeholders.
14. Akuntansi keberlanjutan
- Semakin banyak perusahaan yang memperhatikan aspek keberlanjutan dalam operasional mereka.
- Akuntansi keberlanjutan melibatkan pengukuran, pelaporan, dan pengungkapan informasi terkait dampak lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) dari aktivitas perusahaan.
- Informasi ini membantu stakeholders menilai kinerja keberlanjutan perusahaan dan dapat memengaruhi keputusan investasi dan kepercayaan publik.
15. Forensic Accounting
- Forensic accounting berfokus pada investigasi dan analisis keuangan untuk mengungkap kecurangan, pencurian, atau penyimpangan keuangan lainnya.
- Ini berperan penting dalam mencegah dan mendeteksi aktivitas ilegal yang dapat menghambat pertumbuhan perusahaan.
16. Perpajakan
- Perencanaan pajak yang efektif dapat membantu perusahaan meminimalkan beban pajak dan memaksimalkan arus kas, yang penting untuk mendanai pertumbuhan.
- Akuntan memberikan nasihat tentang strategi perpajakan yang sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
17. International Financial Reporting Standards (IFRS)
- IFRS adalah standar akuntansi global yang diterapkan di banyak negara.
- Akuntan perlu memahami dan menerapkan IFRS dengan benar untuk memastikan keterbandingan laporan keuangan dan memudahkan akses ke modal global.
18. Analisis sensitivitas dan peramalan
- Akuntan dapat menggunakan teknik analisis sensitivitas dan peramalan untuk menilai dampak perubahan asumsi terhadap proyeksi keuangan dan pertumbuhan perusahaan.
- Ini membantu manajemen dalam mengambil keputusan yang lebih baik dalam kondisi ketidakpastian.
19. Komunikasi efektif
- Akuntan tidak hanya menghasilkan laporan keuangan, tetapi juga harus mampu mengkomunikasikan informasi keuangan secara efektif kepada berbagai stakeholders.
- Keterampilan komunikasi yang baik penting untuk menjelaskan kinerja perusahaan, menjawab pertanyaan, dan membangun kepercayaan.
20. Pengembangan berkelanjutan profesi akuntan
- Akuntan perlu terus meningkatkan pengetahuan dan keterampilan mereka untuk mengikuti perkembangan standar akuntansi, teknologi, dan peraturan.
- Pengembangan profesi berkelanjutan memastikan bahwa akuntan tetap relevan dan dapat memberikan kontribusi yang optimal bagi pertumbuhan perusahaan.
Dengan memperhatikan semua aspek ini, perusahaan dapat memanfaatkan akuntansi secara maksimal untuk mendukung pertumbuhan yang berkelanjutan dan mencapai tujuan bisnisnya.
REFERENSI
- Anggara, W., Mukhzarudfa, & Aurora, L. T. (2019). Pengaruh struktur modal, pertumbuhan perusahaan, dan profitabilitas terhadap nilai perusahaan pada perusahaan LQ 45 di Bursa Efek Indonesia Periode 2015-2017. Jurnal Akuntansi & Keuangan Unja, 4(4), 58-70.
- Arviansyah, Y. (2013). Pengaruh struktur modal, kinerja keuangan perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan ukuran perusahaan terhadap nilai perusahaan pada perusahaan yang terdaftar di Jakarta Islamic Index (JII). Jurnal Akuntansi dan Keuangan, 15(1), 1-14.
- Brigham, E. F., & Houston, J. F. (2019). Fundamentals of financial management. Cengage Learning.
- Horngren, C. T., Datar, S. M., & Rajan, M. V. (2018). Cost accounting: A managerial emphasis. Pearson Education.
- Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). (2023). Standar Akuntansi Keuangan.
- Salim, J. (2015). Pengaruh leverage (DAR, DER, dan TIER) terhadap ROE perusahaan properti dan real estate yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2010-2014. Perbanas Review, 1(1), 1-12.
- Weygandt, J. J., Kimmel, P. D., & Kieso, D. E. (2019). Accounting principles. John Wiley & Sons.