Laporan Akuntansi untuk Organisasi Nirlaba (PSAK no. 45)
Organisasi nirlaba memiliki tujuan yang berbeda dengan entitas bisnis, yaitu untuk memberikan pelayanan kepada masyarakat dan bukan untuk mencari keuntungan. Oleh karena itu, laporan keuangan organisasi nirlaba juga berbeda dengan laporan keuangan entitas bisnis.
PSAK No. 45 tentang Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba mengatur mengenai penyajian laporan keuangan organisasi nirlaba. Laporan keuangan tersebut meliputi:
- Laporan Posisi Keuangan
- Laporan Aktivitas
- Laporan Arus Kas
- Catatan atas Laporan Keuangan
Laporan Posisi Keuangan menyajikan informasi tentang aset, liabilitas, dan ekuitas organisasi nirlaba pada suatu waktu tertentu. Laporan Aktivitas menyajikan informasi tentang pendapatan, beban, dan surplus/defisit organisasi nirlaba selama suatu periode. Laporan Arus Kas menyajikan informasi tentang arus kas masuk dan keluar organisasi nirlaba selama suatu periode. Catatan atas Laporan Keuangan memberikan informasi tambahan yang diperlukan untuk memahami laporan keuangan.
PSAK No. 45 memiliki beberapa perbedaan mendasar dengan standar akuntansi keuangan untuk entitas bisnis, antara lain:
- Pengakuan Pendapatan: Organisasi nirlaba mengakui pendapatan berdasarkan prinsip akrual dan kas. Pendapatan yang diakui berdasarkan prinsip akrual adalah pendapatan yang diperoleh pada periode berjalan meskipun kas belum diterima. Pendapatan yang diakui berdasarkan prinsip kas adalah pendapatan yang diterima dalam bentuk kas pada periode berjalan.
- Pengukuran Beban: Beban organisasi nirlaba diukur berdasarkan prinsip akrual. Beban yang diukur berdasarkan prinsip akrual adalah beban yang terjadi pada periode berjalan meskipun kas belum dibayarkan.
- Penyajian Laporan Aktivitas: Laporan Aktivitas organisasi nirlaba disajikan berdasarkan aktivitas operasi, aktivitas investasi, dan aktivitas pendanaan.
Contoh Format Laporan Aktivitas Organisasi Nirlaba:
YAYASAN XYZ
Laporan Aktivitas
Tahun yang Berakhir pada 31 Desember 2023
Aktivitas Operasi:
- Pendapatan dari donasi Rp10.000.000.000
- Beban program Rp8.000.000.000
- Beban administrasi dan umum Rp2.000.000.000 Surplus/Defisit Operasi Rp2.000.000.000
Aktivitas Investasi:
- Pendapatan dari investasi Rp500.000.000
- Beban investasi Rp200.000.000 Surplus/Defisit Investasi Rp300.000.000
Aktivitas Pendanaan:
- Pendapatan dari sumbangan modal Rp1.500.000.000
- Beban bunga Rp100.000.000 Surplus/Defisit Pendanaan Rp1.400.000.000
Surplus/Defisit Bersih Rp3.700.000.000
Setelah transaksi dicatat secara harian dan diikhtisarkan pada waktu-waktu tertentu (bulanan), system akuntansi harus menghasilkan informasi akuntansi yang akan didistribusikan kepada para pihak yang berkepentingan. Informasi akuntansi disebut juga laporan keuangan. Komponen laporan keuangan organisasi nirlaba menurut PSAK no. 45 ada 5 (lima) macam yaitu : Laporan Posisi Keuangan, Laporan Aktivitas, Laporan Perubahan Aktiva Bersih, Laporan Arus Kas, dan Catatan atas Laporan Keuangan.
Laporan Posisi Keuangan
Klasifikasi Aktiva dan Kewajiban
Informasi likuiditas diberikan dengan cara sebagai berikut :
1. Menyajikan aktiva berdasarkan urutan likuiditas, dan kewajiban berdasarkan tanggal jatuh tempo,
2. Mengelompokkan aktiva ke dalam lancar dan tidak lancar, dan kewajiban ke dalam jangka pendek dan jangka panjang, dan
3. Mengungkapkan informasi mengenai likuiditas aktiva atau saat jatuh temponya kewajiban termasuk pembatasan penggunaan aktiva, pada catatan atas laporan keuangan.
Klasifikasi Aktiva Bersih Terikat atau Tidak Terikat
Laporan posisi keuangan manyajikan jumlah masing-masing kelompok aktiva bersih berdasarkan ada atau tidaknya pembatasan oleh penyumbang, yaitu :
1. Aktiva Bersih Terikat Permanen, adanya pembatasan sumber daya secara permanent dari penyumbang dalam pemanfaatan atau penggunaan oleh organisasi, tetapi organisasi diizinkan untuk menggunakan sebagian atau semua penghasilan atau manfaat ekonomi lainnya yang berasal dari sumber daya tersebut.
2. Aktiva Bersih Terikat Temporer, pembatasan penggunaan sumber daya oleh penyumbang yang menetapkan agar sumber daya tersebut dipertahankan sampai dengan periode tertentu atau sampai dengan terpenuhinya keadaan tertentu.
3. Aktiva Bersih Tidak Terikat, sumber daya yang penggunaannya tidak dibatasi untuk tujuan tertentu oleh penyumbang.
4. Informasi mengenai sifat dan jumlah dari pembatasan permanent atau temporer diungkapkan dengan cara menyajikan jumlah tersebut dalam laporan keuangan atau dalam catatan atas laporan keuangan.
Berikut ilustrasi contoh Laporan Posisi Keuangan
PT. XYZ
Laporan Posisi Keuangan
31 Desember 2023
Aset
- Aset Lancar
- Kas dan Setara Kas Rp10.000.000.000
- Piutang Dagang Rp5.000.000.000
- Persediaan Rp2.000.000.000
- Beban Dibayar Dimuka Rp1.000.000.000 Total Aset Lancar Rp18.000.000.000
- Aset Tidak Lancar
- Investasi Jangka Panjang Rp8.000.000.000
- Properti, Pabrik, dan Peralatan Rp20.000.000.000
- Nilai Sisa Kendaraan Rp5.000.000.000 Total Aset Tidak Lancar Rp33.000.000.000 Total Aset Rp51.000.000.000
Liabilitas
- Liabilitas Lancar
- Hutang Dagang Rp12.000.000.000
- Wesel Bayar Rp3.000.000.000
- Beban Jangka Pendek Rp2.000.000.000
- Pajak Penghasilan Rp1.000.000.000 Total Liabilitas Lancar Rp18.000.000.000
- Liabilitas Jangka Panjang
- Obligasi Rp10.000.000.000
- Hipotek Rp5.000.000.000 Total Liabilitas Jangka Panjang Rp15.000.000.000 Total Liabilitas Rp33.000.000.000
Ekuitas
- Modal Disetor Rp10.000.000.000
- Laba Ditahan Rp8.000.000.000 Total Ekuitas Rp18.000.000.000
Total Liabilitas dan Ekuitas Rp51.000.000.000
Laporan Aktivitas
Tujuan dan focus laporan aktivitas
Laporan aktivitas difokuskan pada organisasi secara keseluruhan dan menyajikan perubahan jumlah aktiva bersih selama suatu periode. Perubahan aktiva bersih dalam laporan aktivitas tercermin pada aktiva bersih dalam laporan posisi keuangan.
Perubahan kelompok aktiva bersih
Laporan aktivitas menyajikan jumlah perubahan aktiva bersih terikat permanen, aktiva bersih terikat temporer, dan aktiva bersih tidak terikat dalam suatu periode.
Klasifikasi Pendapatan, Beban, Keuntungan dan Kerugian
Laporan aktivitas menyajikan pendapatan sebagai penambahan aktiva bersih tidak terikat, kecuali jika penggunaanya dibatasi oleh penyumbang, dan menyajikan beban sebagai pengurang aktiva bersih tidak terikat.
Sumbangan disajikan sebagai penambahan aktiva bersih tidak terikat, terikat permanent, atau terikat temporer, tergantung pada ada tidaknya pembatasan.
Dalam hal sumbangan terikat yang pembatasannya tidak berlaku lagi dalam periode yang sama, dapat disajikan sebagai sumbangan tidak terikat sepanjang disajikan secara konsisten dan diungkapkan sebagai kebijakan akuntansi.
Laporan aktivitas menyajikan keuntungan dan kerugian yang diakui dari investasi dan aktiva lainnya (atau kewajiban) sebagai penambahan aktiva bersih tidak terikat, kecuali jika penggunaannya dibatasi.
Informasi Pendapatan dan Beban
Laporan aktivitas menyajikan jumlah pendapartan dan beban secara bruto. Namun demikian pendapatan investasi, dapat disajikan secara neto dengan syarat beban-beban terkait, seperti beban penitipan dan beban penasihat investasi, diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Informasi pemberian jasa
Laporan aktivitas atau catatan atas laporan keuangan harus menyajikan informasi mengenai beban menurut klasifikasi fungsional, seperti menurut kelompok program jasa utama dan aktivitas pendukung.
Laporan Arus Kas
Tujuan laporan arus kas
Tujuan utama laporan arus kas adalah menyajikan informasi mengenai penerimaan dan pengeluaran kas dalam suatu periode.
Klasifikasi Penerimaan dan Pengeluaran Kas
Laporan arus kas disajikan sesuai PSAK no. 2 tentang laporan arus kas dengan tambahan berikut :
1. Aktivitas Pendanaan
a. Penerimaan kas dari penyumbang yang penggunaannya dibatasi untuk jangka panjang.
b. Penerimaan kas dari sumbangan dan penghasilan investasi yang penggunaannya dibatasi untuk pemerolehan, pembangunan dan pemeliharaan aktiva tetap, atau peningkatan dana abadi (endowment), dan
c. Bunga dan dividen yang dibatasi penggunaannya untuk jangka panjang.
2. Pengungkapan informasi mengenai aktivitas investasi dan pendanaan nonkas : sumbangan berupa bangunan atau aktiva investasi.
REFERENSI
- Ikatan Akuntan Indonesia (IAI)
- PSAK No. 45 tentang Pelaporan Keuangan Entitas Nirlaba