ELEMEN UTAMA DALAM LINGKUNGAN INTERNAL (INTERNAL ENVIRONMENT)
Menurut Romney and Steinbart (2015), sebuah lingkungan internal terdiri dari :
a. Filosofi manajemen, gaya operasi, dan resiko.
Filosofi manajemen, gaya operasi, dan resiko dapat dinilai dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan sebagai berikut :
• Apakah manajemen mengambil risiko bisnis yang tidak semestinya untuk mencapai tujuannya, atau apakah ia menilai resiko dan imbalan potensial sebelum bertindak?
• Apakah manajemen memanipulasi ukuran kinerja, seperti laba bersih, sehingga mereka terlihat lebih menguntungkan?
• Apakahmanajemen menekan para untuk mencapai hasil tanpa metode, atau apakah itu menuntut perilaku etis? Dengan kata lain menghalalkan segala cara?
b. Komitmen terhadap integritas, nilai etika, dan kompetensi.
Perusahaan mendukung integritas dengan :
• Secara aktif mengajari dan menerapkannya. Sebagai contoh membuat jelas bahwa laporan yang jujur lebih penting daripada yang menguntungkan.
• Menghindari harapan yang tidak realistis atau insentif yang memotivasi tindakan tidak jujur atau ilegal, seperti praktik penjualan yang terlalu agresif penjualan, taktik negosiasi yang tidak etik dan tidak wajar, dan hasil keuangan yang dilaporkan.
• Secara kosisten menghargai kejujuran dan memberikan label verbal terhadap prilaku jujur dan tidak jujur.
• Mengembangkan kode etik tertulis yang secara eksplisit menggambarkan perilaku jujur dan tidak jujur.
• Mewajibkan karyawan untuk melaporkan tindakan tidak jujur atau ilegal dan mendisiplinkan karyawan yang dengan sengaja tidak melaporkanya.
• karyawan harus diberhentikan dan dituntut untuk menunjukkan bahwa perilaku seperti itu tidak diperbolehkan.
• Membuat komitmen terhadap kompetensi. Perusahaan harus mempekerjakan karyawan yang kompeten dengan pengetahuan, pengalaman, pelatihan, dan keterampilan yang diperlukan.
c. Kelalaian pengendalian internal oleh dewan direksi.
Dewan direksi yang terlibat mewakili pemegang saham dan memberikan tinjauan independen terhadap manajemen yang bertindak sebagai check and balance dalam tindakannya. SOX mengharuskan perusahaan publik untuk memiliki komite audit dari luar, direktur independen. Komite ini bertanggung jawab untuk pelaporan keuangan, kepatuhan terhadap peraturan, pengendalian internal, dan perekrutan dan mengawasi auditor internal dan eksternal, yang melaporkan semua kebijakan dan praktik akuntansi.
d. Struktur organisasi.
Aspek penting dari struktur organisasi meliputi berikut :
• Sentralisasi atau desentralisasi kewenangan
• Hubungan pelaporan langsung atau matriks
• Organisasi oleh industri, lini produk, lokasi, atau jaringan pemasaran
• Bagaimana alokasi tanggung jawab memepengaruhi kebutuhan informasi
• Organisasi dan garis wewenang untuk akuntansi, audit, dan fungsi sistem informasi
• Ukuran dan sifat kegiatan perusahaan
e. Metode dalam menetapkan wewenang dan tanggung jawab.
Manajemen harus memastikan karyawan memahami tujuan dan sasaran, menetukan kewenangan dan tanggungjawab untuk tujuan dan sasaran pada departemen dan individu, mengendalikan akuntanbilitas individu untuk mencapai tujuan dan sasaran, serta mendorong penggunaan inisiatif untuk memecahkan masalah.
Kewenangan dan tanggungjawab ditentukan dan dikomunikasikan menggunakan prsedur dan deskipsii pekerjaan formal, pelatihan karyawan jadwal operasi, anggaran, kode pelaksanaan, serta prosedur dan kebjikan tertulis.
Kebijakan dan prosedur manual menjelaskan praktek-praktek bisnis yang tepat, menggambarkan pengetahuan dan pengalama yang dibutuhkan, menjelaskan prosedur dokumen, menjelaskan bagaiman menangani transaksi serta membuat daftar sumber daya yang disediakan untuk mengerjakan tugas-tugas tertentu.
f. Standar SDM yang menarik mengembangkan dan mempertahankan orang-orang yang kompeten.
Salah satu kekuatan pengendalial terbesar adalah kejujuran karyawan; salah satu kelemahan pengendalian terbesar adalah ketidakjujuran karyawan. Sumber daya (SDM) kebijakan dan praktek sumberdaya manusia yang mengatur kondisi pekerjaan, insentif kerja, dan kemajuan karir dapat menjadi kekuatan dalam mendorong kejujuran, efisiensi, dan loyalitas pelayanan. Kebijakan SDM harus menyampaikan tingkat keahlian, kompetensi, perilaku etis, dan integritas yang dibutuhkan.
Elemen utama dalam lingkungan internal (internal environment) dapat dikategorikan menjadi beberapa komponen, yaitu:
1. Struktur Organisasi
Struktur organisasi menggambarkan bagaimana perusahaan diorganisasikan dan bagaimana wewenang serta tanggung jawab didelegasikan. Struktur organisasi yang efektif dapat membantu perusahaan mencapai tujuannya dengan lebih efisien dan efektif.
2. Budaya Organisasi
Budaya organisasi adalah nilai-nilai, norma, dan keyakinan yang dianut oleh karyawan dalam suatu perusahaan. Budaya organisasi yang positif dapat meningkatkan motivasi dan kinerja karyawan, serta mendorong pengambilan keputusan yang etis.
3. Sumber Daya Manusia
Sumber daya manusia merupakan aset penting bagi perusahaan. Ketersediaan karyawan yang kompeten dan terlatih sangatlah penting untuk kelancaran operasi bisnis. Perusahaan perlu mengembangkan strategi untuk menarik, mempertahankan, dan mengembangkan talenta terbaik.
4. Sistem Informasi dan Komunikasi
Sistem informasi dan komunikasi yang efektif memungkinkan perusahaan untuk mengumpulkan, memproses, dan menyebarkan informasi secara akurat dan tepat waktu. Sistem ini juga dapat membantu perusahaan untuk mengendalikan operasi bisnisnya dan mengambil keputusan yang tepat.
5. Pengendalian Internal
Pengendalian internal adalah proses yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan perusahaan tercapai dengan cara yang efektif dan efisien, serta untuk melindungi aset perusahaan dari penyalahgunaan dan penipuan.
6. Tata Kelola Perusahaan
Tata kelola perusahaan adalah seperangkat prinsip dan praktik yang mengatur hubungan antara perusahaan dengan pemangku kepentingannya, seperti pemegang saham, karyawan, pelanggan, dan kreditor. Tata kelola perusahaan yang baik dapat meningkatkan kepercayaan investor dan meningkatkan nilai perusahaan.
7. Kepatuhan terhadap Peraturan
Perusahaan harus mematuhi semua peraturan dan perundang-undangan yang berlaku di negara tempat mereka beroperasi. Ketidakpatuhan terhadap peraturan dapat mengakibatkan denda, sanksi, dan bahkan tuntutan hukum.
8. Pentingnya Lingkungan Internal
Lingkungan internal merupakan fondasi dari sistem pengendalian internal yang efektif. Lingkungan internal yang kuat dapat membantu perusahaan untuk:
- Mencegah dan mendeteksi penipuan dan kesalahan
- Meningkatkan efisiensi dan efektivitas operasi bisnis
- Meningkatkan kepatuhan terhadap peraturan
- Meningkatkan kepercayaan investor dan pemangku kepentingan lainnya
9. Peran Akuntan dalam Menganalisis Lingkungan Internal
Akuntan memainkan peran penting dalam menganalisis lingkungan internal perusahaan. Akuntan dapat membantu perusahaan untuk:
- Mengidentifikasi risiko yang terkait dengan lingkungan internal
- Mengembangkan dan menerapkan pengendalian internal yang efektif
- Memantau efektivitas pengendalian internal
- Memberikan saran untuk meningkatkan lingkungan internal
10. Tantangan dalam Menganalisis Lingkungan Internal
Menganalisis lingkungan internal dapat menjadi tugas yang menantang karena melibatkan penilaian faktor-faktor yang bersifat subjektif, seperti budaya organisasi dan nilai-nilai perusahaan. Selain itu, akuntan mungkin tidak memiliki akses ke semua informasi yang diperlukan untuk melakukan analisis yang komprehensif.
11. Beberapa tips untuk akuntan dalam menganalisis lingkungan internal:
- Lakukan wawancara dengan manajemen dan karyawan di semua tingkatan perusahaan
- Amati bagaimana perusahaan beroperasi secara langsung
- Tinjau dokumentasi perusahaan, seperti manual kebijakan dan prosedur
- Bandingkan praktik perusahaan dengan praktik terbaik industri
- Tetap up-to-date dengan perkembangan terbaru dalam pengendalian internal
Elemen-elemen internal tersebut saling terkait dan berinteraksi satu sama lain. Analisis lingkungan internal merupakan langkah penting dalam penyusunan strategi akuntansi dan keuangan. Dengan memahami kekuatan dan kelemahan internal perusahaan, akuntan dapat membantu perusahaan untuk mencapai tujuannya dengan lebih efektif.
Lingkungan internal merupakan elemen penting dalam lingkup akuntansi. Akuntan memainkan peran penting dalam menganalisis lingkungan internal dan membantu perusahaan untuk mengembangkan dan menerapkan pengendalian internal yang efektif.
REFERENSI:
- Arens, A. A., & Loebbecke, J. K. (2019). Auditing and Assurance Services: A Systematic Approach (16th ed.). Pearson Prentice Hall.
- Dechow, P. M., Ge, W., & Schrand, C. M. (2010). The effect of corporate governance on earnings quality. Journal of Accounting and Economics, 49(3), 320-336.
- Francis, J. R., & Moumouzis, E. (2012). The effect of corporate culture on audit quality. Journal of Accounting and Public Policy, 31(2), 117-130.
- Li, S., Chen, G., & Jaggi, B. L. (2008). The impact of internal control on corporate fraud. Auditing: A Journal of Practice and Theory, 27(1), 5-34.
- Simons, J. H., & Skousgaard, J. E. (2018). Internal Control: Concepts and Applications (11th ed.). Cengage Learning.
- Trombley, M. A., & Elder, R. J. (2017). Auditing and Assurance: A Bierman Book (12th ed.). John Wiley & Sons.