PERBEDAAN DI ANTARA CONCEPTUAL FRAMEWORK

PERBEDAAN DI ANTARA CONCEPTUAL FRAMEWORK

PERBEDAAN DI ANTARA CONCEPTUAL FRAMEWORK

Kerangka Konseptual IFRS

  • Pengguna Utama: Difokuskan pada investor, pemberi pinjaman, dan kreditur lainnya.
  • Tujuan: Menyediakan informasi keuangan yang berguna dalam membuat keputusan tentang penyediaan sumber daya kepada entitas.
  • Karakteristik Kualitatif: Menekankan relevansi dan penyajian yang benar sebagai karakteristik fundamental, dengan komparabilitas, verifiabilitas, ketepatan waktu, dan keterbacaan sebagai karakteristik pendukung.
  • Elemen: Mendefinisikan elemen-elemen seperti aset, liabilitas, ekuitas, pendapatan, dan beban berdasarkan karakteristiknya.

Kerangka Konseptual GAAP (Generally Accepted Accounting Principles)

  • Pengguna Utama: Lebih luas mencakup berbagai pengguna, termasuk regulator.
  • Tujuan: Menyediakan informasi yang berguna bagi investor, kreditor, dan pihak lain yang sekarang dan potensial dalam membuat keputusan investasi, kredit, dan keputusan sejenis lainnya yang rasional.
  • Karakteristik Kualitatif: Serupa dengan IFRS tetapi dengan penekanan yang sedikit berbeda pada relevansi dan keandalan.
  • Elemen: Mendefinisikan elemen serupa tetapi kadang-kadang dengan kriteria dan panduan yang berbeda untuk pengakuan dan pengukuran.

Perbedaan Kunci

  • Pendekatan: IFRS berbasis prinsip, yang berarti lebih bergantung pada panduan umum. GAAP, di sisi lain, berbasis aturan, menyediakan aturan dan panduan yang lebih rinci.
  • Fleksibilitas: IFRS memungkinkan lebih banyak penilaian profesional dalam pelaporan keuangan. GAAP menawarkan standar yang lebih rinci, yang dapat mengurangi fleksibilitas tetapi meningkatkan komparabilitas.
  • Global vs. Nasional: IFRS digunakan secara internasional, dengan tujuan menciptakan bahasa pelaporan keuangan global yang seragam. GAAP terutama digunakan di Amerika Serikat.

Elemen Akuntansi

  1. Pengakuan dan Pengukuran:
    • IFRS: Menggunakan pendekatan berbasis prinsip yang memungkinkan fleksibilitas dalam pengakuan dan pengukuran elemen akuntansi. IFRS lebih fokus pada relevansi informasi keuangan dan bagaimana penggunaannya untuk membuat keputusan.
    • GAAP: Menyediakan aturan dan pedoman yang lebih spesifik untuk pengakuan dan pengukuran. Misalnya, GAAP memiliki banyak standar yang mengatur bagaimana berbagai jenis transaksi harus diakui dan diukur, memberikan sedikit ruang untuk interpretasi.
  2. Konsep Pendapatan:
    • IFRS: Pendapatan diakui ketika kendali atas barang atau jasa telah berpindah ke pelanggan dan dapat diukur secara andal.
    • GAAP: Pendapatan diakui ketika realisasi atau realisasi pendapatan dianggap pasti, sering kali lebih ketat dalam kriteria pengakuan pendapatan.

Kriteria Penyajian

  1. Laporan Keuangan:
    • IFRS: Menekankan penyajian yang wajar dan benar (fair presentation) dari laporan keuangan, yang berarti laporan harus menggambarkan secara jujur kondisi keuangan perusahaan.
    • GAAP: Menekankan prinsip kesinambungan (consistency) dan kesesuaian dengan aturan-aturan yang telah ditetapkan, memastikan bahwa laporan keuangan disusun dengan cara yang konsisten dari satu periode ke periode berikutnya.
  2. Laporan Arus Kas:
    • IFRS: Mengijinkan penyusunan laporan arus kas menggunakan metode langsung atau tidak langsung, dengan preferensi untuk metode langsung.
    • GAAP: Biasanya lebih banyak perusahaan di bawah GAAP yang menggunakan metode tidak langsung dalam penyusunan laporan arus kas.

Kepatuhan dan Audit

  1. Audit Eksternal:
    • IFRS: Laporan keuangan yang disusun berdasarkan IFRS sering kali harus diaudit oleh auditor independen untuk memastikan kepatuhan terhadap standar.
    • GAAP: Juga memerlukan audit oleh auditor independen, yang memastikan bahwa laporan keuangan mematuhi standar GAAP yang ketat.
  2. Kepatuhan Hukum:
    • IFRS: Digunakan secara internasional sehingga perusahaan multinasional sering kali harus mematuhi IFRS dalam pelaporan mereka untuk menyelaraskan dengan praktik global.
    • GAAP: Primarily digunakan di Amerika Serikat, dengan kepatuhan yang diatur oleh entitas seperti SEC (Securities and Exchange Commission).

Teori dan Praktik dalam Akuntansi

Teori Akuntansi:

  1. Agency Theory:
    • Pengertian: Teori ini berfokus pada hubungan antara pemilik (principal) dan manajer (agent) perusahaan. Ada potensi konflik kepentingan karena manajer mungkin membuat keputusan yang tidak selalu sejalan dengan kepentingan pemilik.
    • Implikasi: Menekankan pentingnya laporan keuangan yang transparan untuk mengurangi asimetri informasi antara manajemen dan pemilik.
  2. Stakeholder Theory:
    • Pengertian: Teori ini memperluas fokus dari hanya pemegang saham ke semua pemangku kepentingan yang terlibat dengan perusahaan, seperti karyawan, pelanggan, pemasok, dan masyarakat luas.
    • Implikasi: Pelaporan keuangan harus mempertimbangkan dampaknya pada berbagai pemangku kepentingan, bukan hanya pada keuntungan finansial.

Praktik Akuntansi:

  1. Manajemen Kas:
    • Pengertian: Mengelola kas perusahaan untuk memastikan likuiditas yang cukup untuk operasi sehari-hari.
    • Contoh: Menggunakan proyeksi arus kas untuk merencanakan kebutuhan kas jangka pendek dan investasi jangka panjang.
  2. Pengendalian Biaya:
    • Pengertian: Mengidentifikasi dan mengelola biaya untuk meningkatkan efisiensi dan profitabilitas.
    • Contoh: Analisis varians untuk membandingkan biaya aktual dengan biaya yang dianggarkan dan mengambil tindakan korektif.
  3. Pelaporan Keuangan:
    • Pengertian: Menyusun laporan keuangan yang mencerminkan posisi keuangan dan kinerja perusahaan.
    • Contoh: Menyusun neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas yang mematuhi standar akuntansi yang berlaku.

Contoh Implementasi

Implementasi Praktis:

  1. Perusahaan Teknologi:
    • Apple Inc.: Menggunakan teori dan praktik akuntansi untuk mengelola kas besar mereka dan melakukan investasi strategis dalam penelitian dan pengembangan.
  2. Industri Manufaktur:
    • Toyota Motor Corporation: Mengimplementasikan kaizen dan lean management untuk efisiensi biaya dan pengendalian operasional menggunakan data akuntansi manajemen.
  3. Perusahaan Barang Konsumen:
    • Unilever: Menggunakan pelaporan keberlanjutan dan prinsip-prinsip stakeholder theory untuk menciptakan nilai jangka panjang bagi semua pemangku kepentingan.
Artikel Terkait Lainnya

Kerangka konseptual IFRS dan GAAP memiliki perbedaan signifikan dalam pendekatan, fleksibilitas, dan kriteria pengakuan serta pengukuran elemen akuntansi. Memahami perbedaan ini sangat penting bagi akuntan, manajer, dan pemangku kepentingan lainnya dalam menavigasi lanskap pelaporan keuangan yang kompleks. Dengan kemajuan teknologi dan globalisasi, standar ini terus berkembang untuk mencerminkan realitas bisnis yang berubah.

Pemahaman mendalam tentang teori dan praktik akuntansi memberikan dasar yang kuat untuk pengambilan keputusan yang lebih baik dan penciptaan nilai dalam perusahaan. Dengan menggabungkan konsep-konsep teoritis dengan aplikasi praktis, perusahaan dapat mengoptimalkan kinerja mereka dan mencapai tujuan strategis.

Perbandingan Rerangka Konseptual FASB dan Rerangka Konseptual IASC
Rerangka Konseptual FASB
Dewan penyusun standar akuntansi di Amerika Serikat dibentuk pada tahun 1936 dengan nama Committee on AccountingProcedure (CAP). Dewan ini  bekerja sampai tahun 1959  dan  berganti  nama  menjadi  Accounting Princilpes  Booard (APB). APB bekerja sampai dengan tahun 1973, kemudian digantikan  oleh Financial Accounting Standards Board (FASB) sampai sekarang ini. Setelah  mengalami beberapa titik waktu (Juncture) dalam merumuskan prinsip-prinsip  akuntansi (Zeff 1984), FASB akhirnya berhasil membuat sebuah model rerangka  konseptual yang mapan disebut, Statement of Financial Accounting Concepts  (SFAC). Rerangka ini merupakan dasar teoritis bagi FASB dalam  mengembangkan Standard Akuntansi Keuangan di Amerika Serikat. Standar-standar tersebut berkenaan dengan pengukuran aktivitas ekonomi, penentuan  waktu kapan pengukuran dan pencatatan harus dilakukan, ketentuan pengungkapan mengenai aktivitas tersebut, penyiapan dan penyajian ringkasan aktivitas ekonomi tersebut dalam bentuk laporan keuangan.
Rerangka Konseptual IASC
Pembentukan IASC terjadi pada tanggal 23 Juni 1973 di Inggris yang diwakili oleh organisasi profesi akuntansi dari sembilan negara (Nobes dan  Parker 1995 :  9 ; dan Solomons, 1986 : 60). Tujuan pembentukan IASC adalah memformulasi standar dan mendorong keberterimaan dan ditaatinya IFRS secara  luas di dunia. (Solomons 1986 : 60). Sampai saat ini IASC beranggotakan sekitar 150 organisasi atau badan penyusun standard akuntansi dari 113 negara (media akuntansi, 2000), dan telah berhasil merumuskan model teoritis yang juga mengadopsi meta teori dengan menempatkan tujuan sebagai top level. Model ini disebut Framework for the Preparation andPresentation of Financial Statements (FPPFS) (naskah asli terdapat di IAI, SAK, Oktober 2004).
Perbedaan  GAAP  dan  IFRS
Kerangka konseptual pelaporan keuangan yang kita kenal selama ini sebagaimana yang diadopsi dalam buku ajar di kampus-kampus adalah kerangka konseptual berdasarkan US GAAP. Sejalan dengan konvergensi International Financial Reporting Standar (IFRS) kedalam Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), mau tidak mau kita harus merubah mindset kita mengikuti kerangka konseptual IFRS tersebut. Karena proyek-proyek konvergensi sedang berlangsung, perbedaan spesifik menyusut antara IFRS dan US GAAP. Namun perbedaan yang signifikan yang tetap ada, sebagai contoh :
                 IFRS tidak mengizinkan Last In First Out (LIFO) sebagai metode persediaan biaya.
                 IFRS memungkinkan penilaian kembali aktiva dalam keadaan tertentu.
                 IFRS menggunakan metode langkah tunggal untuk penurunan write-downs daripada metode dua langkah yang digunakan dalam US GAAP, membuat write-downs lebih mungkin.
                 IFRS membutuhkan kapitalisasi biaya pengembangan, ketika kriteria tertentu terpenuhi.
 
Perbedaan SAK ETAP  vs  PSAK – IFRS
                 Materi SAK ETAP lebih sederhana sedangkan PSAK – IFRS complicated dan rumit.
                 SAK ETAP cenderung menggunakan basis stewardship sebagai pertanggungjawaban pengelola kepada stakeholder sehingga cenderung menggunakan prinsip reliability, sedangkan PSAK – IFRS telah bergeser untuk pemenuhan user dalam pengambilan keputusan sehingga cenderung menggunakan prinsip relevan.

REFERENSI

  • Atkinson, A. A., Kaplan, R. S., Matsumura, E. M., & Young, S. M. (2020). Management Accounting: Information for Decision-Making and Strategy Execution (7th ed.). Pearson.
  • Scott, W. R. (2014). Financial Accounting Theory (7th ed.). Pearson.
Anda mungkin juga berminat
Comments
Loading...