Konsep Dasar Manajemen Kapasitas
Konsep Dasar Manajemen Kapasitas
Literatur mengenai manajemen kapasitas pertama kali diterbitkan pada tahun 1920-an, berdasarkan literatur yang diterima oleh Robin Cooper dan Robert Kaplan, literatur tersebut mengemukakan bahwa cost of idle capacity seharusnya tidak termasuk kedalam cost of product atau cost of service dan harus dihapuskan dari income statement (Sopariwala, 2006).
Artikel Terkait Lainnya
Cooper dan Kaplan (1998:249) berpendapat bahwa ketika activity cost driver rate berdasarkan practical capacity, cost of unused capacity tidak akan dibebankan kedalam masing-masing produk atau konsumen, namun cost of unused capacity akan dibebankan dengan menggunakan rational customer rule, individu yang memiliki kekuasaan dalam menggunakan kapasitas. Jika unused capacity berkaitan dengan lini produk, maka cost of unused capacity dapat dibebankan kemasing-masing lini produk dimana permintaan terhadap produk tersebuttidak dapat dipenuhi. Dalam konsep pengukuran kapasitas yang bersifat tradisional kapasitas diukur dengan menggunakan theoretical, practical, budgeted, dan actual yang bertujuan untuk membantu manajemen dalam membagi biaya fixed cost dalam menilai persediaan untuk tujuan financial accounting. Ada beberapa kelemahan dalam pendekatan tradisional yang diungkapkan oleh Cotton (2005) yaitu pendekatan tradisional tidak dapat menjawab kenapa muncul idle capacity, pengalokasian unused capacity dibebankan kedalam product cost dan perusahan tidak dapat mengendalikan biaya yang tersembunyi didalam unused capacity, dan tidak dapat menentukan siapa yang bertanggung jawab dalam manajemen kapasitas jika semua beban tersebut dialokasikan kedalam overhead.
Saat ini ada beberapa pendekatan pengukuran baru yang memfokuskan terhadap bagaimana melakukan pengelolaan kapasitas, salah satunya adalah yang dikembangkan oleh Consortium for Advanced Manufacturing-International (CAM-I) yaitu CAM-I capacity model. Selain itu konsep Activity Based Costing dengan idle capacity dapat digunakan untuk mengeluarkan biaya idle capacity sehingga pembebanan terhadap biaya produk menjadi lebih tepat.