KOMPENSASI KARYAWAN
Kompensasi merupakan balas jasa yang diberikan oleh organisasi / perusahaan kepada karyawan, yang dapat bersifat finansial maupun non finansial, pada periode yang tetap. Sistem kompensasi yang baik akan mampu memberikan kepuasan bagi karyawan dan memungkinkan perusahaan memperoleh, mempekerjakan, dan mempertahankan karyawan.
Bagi organisasi / perusahaan, kompensasi memiliki arti penting karena kompensasi mencerminkan upaya organisasi dalam mempertahankan dan meningkatkan kesejahteraan karyawannya. Pengalaman menunjukkan bahwa kompensasi yang tidak memadai dapat menurunkan prestasi kerja, motivasi kerja, dan kepuasan kerja karyawan, bahkan dapat menyebabkan karyawan yang potensial keluar dari perusahaan.
Kompensasi dikelompokkan menjadi 2, yaitu :
1) Kompensasi financial adalah kompensasi dalam bentuk uang atas jasa yang karyawan berikan. Kompensasi financial sendiri dapat dibayarkan langsung maupun tak langsung.
Artikel Terkait Lainnya
– Kompensasi langsung dibayarkan dalam bentuk gaji pokok, bonus atau insentif.
– Kompensasi tidak langsung dibayarkan dalam bentuk uang namun pemberiannya dilakukan saat kejadian tersebut terjadi.
Contoh: jaminan sosial, asuransi, pengobatan, tabungan atau bentuk tunjangan lainnya.
2) Kompensasi non financial adalah kompensasi bukan dalam bentuk uang namun dalam bentuk fleksibilitas waktu kerja, lingkungan yang kondusif atau bentuk lainnya yang dapat memberikan kepuasan bagi karyawan. Kompensasi non financial adalah kompensasi yang diberikan bukan dalam bentuk uang tetapi lebih mengarah pada pekerjaan yang menantang, jenjang karir, fleksibilitas waktu kerja, lingkungan yang kondusif atau bentuk lainnya sehingga kepuasan karyawan terhadap perusahaan terus meningkat.
Sudah sangat umum jika banyak perusahaan lebih memfokuskan pada kompensasi financial. Ini memang penting,namun kita pun harus jeli dalam menentukan besarannya. Jangan dikarenakan alasan ingin menaikkan daya saing hingga kita tidak mempertimbangkan faktor kemampuan. Tantangan bagi Anda untuk menyeimbangkan antara biaya kompensasi dan daya saing serta memberikan penghargaan yang adil bagi karyawan.
Satu hal yang luput dari perhatian adalah mengutamakan kepuasan karyawan. Kepuasan karyawan erat kaitannya dengan aspek psikologis karyawan. Tidak seluruhnya kepuasan karyawan berasal dari sisi financial yang ia dapatkan. Namun perlu ada aspek psikologis yang terakomodir. Diantaranya ketenangan dalam bekerja, lingkungan yang mendukung, kepercayaan dalam mengelola dan bentuk yang lainnya.