MENGAPA SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN KEUANGAN HARUS DIPISAHKAN?

MENGAPA SISTEM AKUNTANSI MANAJEMEN DAN KEUANGAN HARUS DIPISAHKAN?

Sistem akuntansi manajemen dan keuangan berbeda dalam tujuan dan fungsinya. Akuntansi keuangan berfokus pada pelaporan eksternal untuk pihak-pihak seperti pemegang saham dan otoritas pajak, sementara akuntansi manajemen digunakan secara internal untuk membantu manajemen dalam pengambilan keputusan sehari-hari dan perencanaan strategis. Perbedaan ini menyebabkan keduanya memerlukan pendekatan, aturan, dan pelaporan yang berbeda. Jika digabung, bisa jadi kurang efektif karena tidak sesuai dengan kebutuhan spesifik dari setiap sistem.

Mengapa akuntansi manajemen dan keuangan perlu dipisahkan:

  1. Tujuan Berbeda: Akuntansi keuangan bertujuan untuk menyediakan informasi keuangan yang relevan dan dapat dipercaya untuk pihak eksternal, seperti investor, kreditor, dan otoritas pajak. Sementara itu, akuntansi manajemen lebih fokus pada penyediaan informasi untuk manajemen internal dalam rangka pengambilan keputusan bisnis yang efektif.
  2. Pendekatan dan Metodologi: Akuntansi keuangan mengikuti standar akuntansi yang ketat seperti IFRS atau GAAP untuk memastikan konsistensi dan transparansi laporan keuangan. Di sisi lain, akuntansi manajemen lebih fleksibel dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan spesifik organisasi.
  3. Jenis Laporan: Laporan akuntansi keuangan mencakup neraca, laporan laba rugi, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas. Akuntansi manajemen menghasilkan laporan yang lebih beragam seperti laporan anggaran, analisis biaya-volume-laba, dan laporan kinerja.
  4. Waktu Pelaporan: Akuntansi keuangan biasanya dilakukan secara periodik (triwulanan atau tahunan), sedangkan akuntansi manajemen dapat dilakukan lebih sering, seperti bulanan atau bahkan harian, sesuai kebutuhan manajemen.

Sejarah dan Perkembangan

  1. Sejarah Akuntansi Keuangan:
    • Berawal dari sistem pencatatan sederhana seperti yang ditemukan dalam catatan Mesopotamia dan Mesir kuno.
    • Revolusi Industri mempercepat kebutuhan akan laporan keuangan yang lebih kompleks dan terstandarisasi.
  2. Sejarah Akuntansi Manajemen:
    • Berkembang secara signifikan pada abad ke-19 bersamaan dengan kemunculan perusahaan manufaktur besar.
    • Berfokus pada efisiensi produksi dan pengendalian biaya, sejalan dengan prinsip-prinsip manajemen ilmiah yang dipelopori oleh Frederick Taylor.

Fungsi dan Kegunaan Praktis

  1. Akuntansi Keuangan:
    • Menyediakan informasi untuk investor agar dapat menilai kinerja perusahaan.
    • Membantu kreditur dalam menilai risiko pinjaman dan kelayakan kredit.
    • Digunakan dalam pengambilan keputusan oleh pihak eksternal lainnya.
  2. Akuntansi Manajemen:
    • Membantu manajemen dalam perencanaan strategis dan operasional.
    • Menyediakan informasi yang diperlukan untuk pengendalian biaya dan peningkatan efisiensi.
    • Mendukung pengambilan keputusan berdasarkan analisis data keuangan internal.

Implementasi dalam Perusahaan

  1. Perusahaan Publik:
    • Wajib mematuhi standar akuntansi keuangan yang ketat, seperti IFRS atau GAAP.
    • Membutuhkan audit eksternal untuk menjamin keakuratan laporan keuangan.
  2. Perusahaan Swasta dan UKM:
    • Lebih fleksibel dalam penerapan akuntansi manajemen.
    • Bisa menerapkan sistem akuntansi yang disesuaikan dengan kebutuhan spesifik bisnis mereka tanpa tekanan dari standar akuntansi eksternal.

Studi Kasus

  1. Toyota: Menggunakan sistem akuntansi manajemen untuk mendukung lean manufacturing dan Just-In-Time production.
  2. Amazon: Memanfaatkan akuntansi manajemen untuk mengelola biaya dan efisiensi operasional dalam skala global.
  3. Starbucks: Menggunakan data dari akuntansi manajemen untuk analisis profitabilitas dan pengembangan strategi pemasaran.
  4. Apple Inc.:
    • Akuntansi Keuangan: Mengikuti standar pelaporan ketat untuk transparansi kepada investor. Laporan keuangannya diaudit oleh firma audit besar seperti Ernst & Young.
    • Akuntansi Manajemen: enggunakan akuntansi manajemen untuk mengelola biaya produksi dan logistik global, serta untuk inovasi produk.

    5. Toyota Motor Corporation:

    • Akuntansi Keuangan: Laporan keuangan mencakup penjualan global dan kepatuhan terhadap regulasi berbagai negara.
    • Akuntansi Manajemen: Menggunakan sistem kaizen dan lean management yang didukung oleh data akuntansi manajemen untuk terus meningkatkan efisiensi produksi.

    6. Unilever:

    • Akuntansi Keuangan: Melaporkan kinerja keuangan global dan mematuhi standar akuntansi internasional.
    • Akuntansi Manajemen: Menggunakan data akuntansi manajemen untuk strategi pemasaran, pengembangan produk, dan manajemen rantai pasokan.

Dampak terhadap Manajemen

  1. Keputusan Jangka Panjang:
    • Akuntansi Manajemen: Membantu manajemen dalam membuat keputusan jangka panjang seperti pengembangan produk baru, ekspansi pasar, dan investasi dalam teknologi.
    • Akuntansi Keuangan: Memberikan data historis yang dapat digunakan untuk menilai tren dan kinerja jangka panjang perusahaan.
  2. Pengendalian Internal:
    • Akuntansi Manajemen: Memungkinkan manajemen untuk memantau dan mengendalikan biaya secara lebih efektif melalui analisis detil dan laporan kinerja.
    • Akuntansi Keuangan: Memastikan kepatuhan terhadap peraturan dan standar keuangan serta menjaga integritas laporan keuangan.
  3. Manajemen Risiko:
    • Akuntansi Manajemen: Mengidentifikasi risiko potensial melalui analisis proyeksi dan evaluasi kinerja.
    • Akuntansi Keuangan: Membantu mengidentifikasi risiko dengan menganalisis data keuangan historis dan tren.

Perspektif Hukum dan Kepatuhan

  1. Regulasi dan Standar:
    • Akuntansi Keuangan: Harus mematuhi regulasi nasional dan internasional seperti IFRS, GAAP, dan berbagai undang-undang pajak yang berlaku di setiap negara. Pelanggaran bisa berakibat denda atau sanksi hukum.
    • Akuntansi Manajemen: Tidak diatur oleh hukum eksternal, lebih fokus pada peningkatan efisiensi dan efektivitas internal.
  2. Audit dan Peninjauan:
    • Akuntansi Keuangan: Laporan keuangan diaudit oleh auditor independen untuk memastikan akurasi dan kepatuhan terhadap standar.
    • Akuntansi Manajemen: Lebih sering diaudit secara internal dan digunakan untuk evaluasi performa oleh manajemen puncak.

Dampak Teknologi pada Akuntansi

  1. Sistem ERP (Enterprise Resource Planning):
    • Memadukan fungsi akuntansi keuangan dan manajemen dalam satu sistem terintegrasi.
    • Meningkatkan efisiensi dan akurasi pelaporan serta analisis data.
  2. Peran AI dan Otomasi:
    • Akuntansi Keuangan: AI membantu dalam analisis data besar, mendeteksi anomali, dan memastikan kepatuhan melalui analisis data yang lebih cepat dan akurat.
    • Akuntansi Manajemen: Otomasi dalam pengumpulan dan analisis data operasional membantu manajemen membuat keputusan lebih cepat dan tepat.

Implikasi Globalisasi

  1. Penggabungan dan Akuisisi:
    • Akuntansi Keuangan: Menyediakan laporan yang diperlukan dalam proses due diligence dan valuasi perusahaan.
    • Akuntansi Manajemen: Membantu dalam integrasi operasional pasca-merger dengan analisis efisiensi dan pengendalian biaya.
  2. Multinasional dan Kompleksitas Pajak:
    • Akuntansi Keuangan: Menyediakan pelaporan konsolidasi untuk perusahaan dengan operasi di berbagai negara, yang harus mematuhi berbagai peraturan pajak dan standar akuntansi.
    • Akuntansi Manajemen: Membantu dalam pengelolaan risiko mata uang, efisiensi operasional lintas negara, dan strategi harga transfer.

Tantangan dan Masa Depan

  1. Big Data dan Analitik:
    • Meningkatkan kemampuan analisis baik dalam akuntansi keuangan maupun manajemen untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.
    • Mengintegrasikan data dari berbagai sumber untuk memberikan gambaran lengkap tentang kinerja dan peluang perusahaan.
  2. Sustainability Accounting:
    • Akuntansi Keuangan: Peningkatan pelaporan ESG (Environmental, Social, and Governance) yang menjadi perhatian utama investor.
    • Akuntansi Manajemen: Mengintegrasikan metrik keberlanjutan dalam pengambilan keputusan manajerial untuk keberlanjutan jangka panjang perusahaan.
  3. Blockchain:
    • Akuntansi Keuangan: Menyediakan transparansi dan keamanan dalam pencatatan transaksi keuangan.
    • Akuntansi Manajemen: Menggunakan smart contracts untuk otomatisasi transaksi operasional dan pengelolaan rantai pasokan.

Transformasi Digital dalam Akuntansi

  1. Cloud Computing:
    • Akuntansi Keuangan: Memungkinkan akses real-time ke data keuangan dan meningkatkan efisiensi pelaporan dengan perangkat lunak akuntansi berbasis awan seperti Xero, QuickBooks, atau NetSuite.
    • Akuntansi Manajemen: Memfasilitasi kolaborasi tim manajemen dengan akses ke laporan dan analisis kinerja dari mana saja.
  2. Big Data dan Analitik:
    • Akuntansi Keuangan: Meningkatkan akurasi pelaporan dan pengambilan keputusan dengan analisis data besar yang lebih kompleks.
    • Akuntansi Manajemen: Memungkinkan analisis prediktif dan pengambilan keputusan yang lebih berbasis data untuk efisiensi operasional.
  3. Artificial Intelligence (AI) dan Machine Learning (ML):
    • Akuntansi Keuangan: Mendeteksi anomali dan penipuan dengan analisis AI yang lebih cepat dan lebih akurat.
    • Akuntansi Manajemen: Meningkatkan pengelolaan inventaris dan biaya dengan algoritma ML yang memprediksi tren dan kebutuhan masa depan.

Memisahkan akuntansi keuangan dan manajemen memungkinkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan spesifik internal dan eksternal dengan lebih efektif. Akuntansi keuangan memberikan kepercayaan kepada pemangku kepentingan eksternal, sementara akuntansi manajemen memberikan alat yang diperlukan untuk pengambilan keputusan strategis yang cepat dan berbasis data. Dalam era digital ini, teknologi semakin memperkuat peran keduanya, memastikan perusahaan tidak hanya bertahan, tetapi juga unggul di pasar yang semakin kompetitif.

Secara garis besar, akuntansi dibagi ke dalam akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen. Tujuan utama akuntansi keuangan adalah untuk menyajikan informasi kepada pihak eksternal perusahaan, misalnya investor dan kreditor. Sedangkan tujuan utama akuntansi manajemen adalah menyajikan informasi kepada pihak internal, yaitu manajemen perusahaan. Sistem informasi akuntansi pada suatu organisasi juga memiliki dua subsistem utama, yaitu sistem akuntansi keuangan dan sistem akuntansi manajemen. Di lain pihak, sistem informasi akuntansi merupakan subsistem dari sistem informasi manajemen perusahaan secara keseluruhan.

Akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen memiliki kesamaan, yaitu:

  • Keduanya dibangun atas dasar pertanggungjawaban (stewardship). Manajemen sebagai wakil perusahaan harus mempertanggungjawabkan keuangan dan operasional perusahaan kepada semua pihak yang berkepentingan. Akuntansi keuangan berkaitan dengan operasi perusahaan secara keseluruhan, sedangkan akuntansi manajemen berkaitan dengan satuan-satuan pertanggungjawaban untuk menyediakan laporan pertanggungjawaban yang lebih terinci.
  • Akuntansi keuangan dan akuntansi pertanggungjawaban dibangun dalam suatu sistem akuntansi umum, tidak dalam suatu sistem yang terpisah. Selain karena penyelenggaraan dua sistem yang terpisah dilarang oleh pihak yang berwenang, hal tersebut juga akan sangat mahal untuk diimplementasikan karena memerlukan buku-buku akuntansi, waktu dan tenaga ekstra.

Berbagai perbedaan antara akuntansi keuangan dan akuntansi manajemen dapat dirangkum dalam tabel berikut ini :

1.
Perbedaan : Target pengguna
Akuntansi Manajemen : Berfokus pada penyediaan informasi untuk untuk pengguna internal
Akuntansi Keuangan : Berfokus pada penyediaan informasi untuk pengguna eksternal2.
Perbedaan : Batasan input dan proses
Akuntansi Manajemen : Tidak terikat aturan tertentu
Akuntansi Keuangan : Pelaporan akuntansi keuangan harus mengikuti prosedur akuntansi yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang (Bapepam & IAI di Indonesia)

3.
Perbedaan : Target pengguna
Akuntansi Manajemen : Berfokus pada penyediaan informasi untuk untuk pengguna internal
Akuntansi Keuangan : Berfokus pada penyediaan informasi untuk pengguna eksternal

4.
Perbedaan : Batasan input dan proses
Akuntansi Manajemen : Tidak terikat aturan tertentu
Akuntansi Keuangan : Pelaporan akuntansi keuangan harus mengikuti prosedur akuntansi yang ditetapkan oleh pihak yang berwenang (Bapepam & IAI di Indonesia)

5.
Perbedaan : Jenis informasi
Akuntansi Manajemen : Informasi keuangan & non keuangan, dimungkinkan juga informasi yang bersifat subjektif
Akuntansi Keuangan : Informasi keuangan yang bersifat objektif

6.
Perbedaan : Orientasi Waktu
Akuntansi Manajemen : Menekankan pada informasi tentang peristiwa di masa depan
Akuntansi Keuangan : Mencatat dan melaporkan peristiwa yang sudah terjadi (data historis)

7.
Perbedaan : Tingkat Agregasi
Akuntansi Manajemen : Evaluasi internal dan pembuatan keputusan dilakukan berdasarkan informasi yang sangat detail
Akuntansi Keuangan : Informasi yang disediakan berfokus pada kinerja perusahaan secara keseluruhan

8.
Perbedaan : Kedalaman
Akuntansi Manajemen : Melibatkan aspek ekonomi manajerial, teknik industri dan ilmu manajemen (bersifat multidisipliner)
Akuntansi Keuangan : Lebih spesifik

9.
Perbedaan : Keakuratan vs Tepat waktu
Akuntansi Manajemen : Lebih menekankan pada ketepatwaktuan
Akuntansi Keuangan : Lebih menekankan pada keakuratan

10.
Perbedaan : Verifikasi vs Relevansi
Akuntansi Manajemen : Lebih menekankan pada relevansi terhadap perencanaan dan pengendalian
Akuntansi Keuangan : Lebih menekankan pada kemampuan verifikasi

Sistem akuntansi manajemen dan akuntansi keuangan harus dipisahkan karena keduanya memiliki fungsi tersendiri dan memiliki banyak perbedan masing – masing sistem, walaupun memiliki beberapa kesaamaan yaitu atas dasar pertanggungjawaban, baik dari akuntansi manajemen untuk akuntansi keuangan, maupun dari akuntansi keuangan untuk akuntansi manajemen, namun tetap keduanya tidak dapat dipersatukan / harus dipisahkan.

REFERENSI

  • Atkinson, A. A., Kaplan, R. S., Matsumura, E. M., & Young, S. M. (2020). Management Accounting: Information for Decision-Making and Strategy Execution (7th ed.). Pearson.
  • Scott, W. R. (2014). Financial Accounting Theory (7th ed.). Pearson.
Anda mungkin juga berminat
Comments
Loading...