Capital expenditure versus revenue expenditure
Capital expenditure versus revenue expenditure
Capital expenditure (CapEx) dan revenue expenditure adalah dua jenis pengeluaran penting yang dilakukan bisnis untuk tujuan yang berbeda.
-
Capital Expenditure (CapEx): Pengeluaran ini digunakan untuk memperoleh aset jangka panjang atau meningkatkan kualitas aset yang ada. Aset ini diharapkan menguntungkan bisnis dalam jangka panjang, seringkali beberapa tahun.
- Contoh CapEx:
- Membeli gedung atau pabrik baru
- Membeli peralatan atau mesin baru
- Mengembangkan perangkat lunak baru
- Memperluas atau merenovasi gedung yang ada
- Contoh CapEx:
-
Revenue Expenditure: Pengeluaran ini digunakan untuk biaya operasional sehari-hari. Pengeluaran ini tidak menciptakan aset jangka panjang, tetapi diperlukan untuk menghasilkan pendapatan.
- Contoh Revenue Expenditure:
- Gaji karyawan
- Sewa gedung
- Biaya bahan baku
- Biaya pemasaran dan iklan
- Perlengkapan kantor
- Contoh Revenue Expenditure:
Perbedaan utama:
- Jangka waktu: CapEx berdampak pada masa depan bisnis, sedangkan revenue expenditure digunakan untuk operasi saat ini.
- Dampak keuangan: CapEx biasanya jumlahnya lebih besar daripada revenue expenditure, dan dicatat pada laporan keuangan di bagian aset tetap. Revenue expenditure dicatat sebagai beban dan mengurangi laba bersih perusahaan pada periode berjalan.
Singkatnya, CapEx adalah investasi untuk masa depan bisnis, sedangkan revenue expenditure adalah biaya untuk menjalankan bisnis saat ini. Kedua jenis pengeluaran ini penting untuk kelangsungan hidup dan pertumbuhan bisnis.
Capital expenditure adalah pengeluaran menciptakan manfaat masa depan. Sebuah belanja modal tersebut terjadi ketika sebuah bisnis menghabiskan uang baik untuk membeli aktiva tetap atau untuk menambah nilai aset tetap yang ada dengan masa manfaat yang meluas dari tahun pajak Capital expenditure digunakan oleh perusahaan untuk memperoleh atau meng-upgrade fisik aset seperti peralatan, properti, atau bangunan industri. Dalam akuntansi, suatu belanja modal ditambahkan ke akun aktiva (dikapitalisasi), sehingga meningkatkan asset dasar (biaya atau nilai aset yang telah disesuaikan untuk tujuan perpajakan). Capital expenditure umumnya ditemukan padalaporan arus kas sebagai “Investasi di Plant Aktiva Tetap” atau sesuatu yang serupa dalam ayat Investasi.
Untuk tujuan pajak, belanja modal biaya yang tidak dapat dikurangkan dalam tahun di mana mereka dibayar atau ditanggung dan harus dikapitalisasi Aturan umum adalah bahwa jika properti yang dibeli memiliki masa manfaat lebih dari tahun pajak, biaya tersebut harus dikapitalisasi.. biaya pengeluaran barang modal tersebut kemudian diamortisasi atau disusutkan selama masa aset yang bersangkutan Sebagaimana dinyatakan di atas, pengeluaran modal membuat atau menambah basis aset atau properti, yang pernah disesuaikan, akan menentukan kewajiban pajak dalam hal penjualan atau transfer Di AS, Internal Revenue Code § § 263 dan 263A berurusan secara luas dengan persyaratan permodalan dan pengecualian.
- Memperoleh tetap, dan dalam beberapa kasus, aset tidak berwujud
- Memperbaiki masalah dengan aset yang ada sebelum akuisisi jika menghasilkan fixture unggul
- Menyiapkan aset untuk digunakan dalam bisnis
- Memulihkan properti atau beradaptasi untuk penggunaan baru atau berbeda
- Memulai atau memperoleh bisnis baru
Sebuah pertanyaan yang terus menerus akuntansi perusahaan mana pun adalah apakah biaya-biaya tertentu harus dikapitalisasi atau dibebankan. Biaya yang dibebankan pada bulan tertentu hanya muncul pada laporan keuangan sebagai biaya yang timbul di bulan itu. Biaya yang dikapitalisasi, bagaimanapun, adalah diamortisasi selama beberapa tahun. Kapitalisasi pengeluaran muncul pada neraca. Sebagian besar pengeluaran bisnis biasa jelas baik expensable atau dikapitalisasi, tetapi beberapa biaya dapat diperlakukan dengan cara baik, sesuai dengan preferensi perusahaan. bunga Kapitalisasi jika berlaku juga tersebar sepanjang umur asset.
Revenue expenditure adalah cadangan uang yang digunakan oleh pendirian untuk mengembangkan atau meningkatkan aset fisik seperti peralatan, bangunan industri atau properti. Operasi pendirian sebuah mencakup segala sesuatu dari membangun struktur ke bagian perbaikan bangunan.
Setiap pendirian usaha jumlah yang cukup menimbulkan beban untuk terus mempertahankan operasi bisnis itu. Ada dua kategori besar dari pengeluaran bisnis perusahaan dapat dikenakan.. Kategori pertama pengeluaran bisnis terdiri dari item yang dikeluarkan untuk menjalankan operasi sehari-hari pendirian. Contoh operasi sehari-hari termasuk pengeluaran atas sewa yang terjadi, biaya pabrik, pembayaran gaji kepada karyawan, biaya administrasi dan komisi penjualan.
Kategori kedua terdiri pengeluaran aset dibeli oleh perusahaan. Hal ini menyebabkan peningkatan produktivitas dan efisiensi ditingkatkan pembentukan. Beberapa contoh penting dari pengeluaran semacam ini termasuk pembelian peralatan otomatisasi kantor, pembelian kendaraan kantor, pembelian peralatan mebel dan komputer.
Perlu dipertimbangkan tentang CapEx dan revenue expenditure:
Dampak pajak:
- CapEx: Umumnya tidak dapat langsung dikurangkan dari penghasilan kena pajak. Biaya CapEx dialokasikan ke periode manfaat aset melalui depresiasi.
- Revenue Expenditure: Dapat langsung dikurangkan dari penghasilan kena pajak pada periode terjadinya.
Analisis:
- CapEx: Analisis CapEx penting untuk menilai kelayakan proyek investasi. Perusahaan mempertimbangkan faktor-faktor seperti arus kas proyek, tingkat pengembalian internal (IRR), dan periode pengembalian modal.
- Revenue Expenditure: Analisis revenue expenditure bertujuan untuk mengelola biaya dan meningkatkan efisiensi operasional. Perusahaan dapat melacak dan membandingkan pengeluaran ini untuk mengidentifikasi area di mana biaya dapat dikurangi.
Sumber pendanaan:
- CapEx: Dapat didanai melalui berbagai sumber, seperti modal ekuitas, utang, atau hibah.
- Revenue Expenditure: Umumnya didanai dari arus kas operasi perusahaan.
Pentingnya:
- CapEx: Membantu perusahaan untuk tetap kompetitif dan berinovasi.
- Revenue Expenditure: Memastikan kelancaran operasi bisnis dan menghasilkan pendapatan.
CapEx dan revenue expenditure adalah dua komponen penting dari pengeluaran bisnis. Memahami perbedaan dan implikasinya dapat membantu perusahaan membuat keputusan keuangan yang tepat untuk mencapai tujuan jangka panjangnya.
Cara menentukan suatu pengeluaran adalah CapEx atau revenue expenditure
Secara umum, jika pengeluaran menghasilkan manfaat jangka panjang (lebih dari satu tahun) bagi bisnis, maka itu dianggap sebagai CapEx. Jika pengeluaran hanya digunakan untuk operasi saat ini dan tidak menghasilkan aset jangka panjang, maka itu dianggap sebagai revenue expenditure. Namun, dalam beberapa kasus, mungkin sulit untuk mengklasifikasikan pengeluaran dengan jelas. Dalam situasi ini, penting untuk mempertimbangkan tujuan pengeluaran, sifat aset yang terlibat, dan dampak jangka panjangnya terhadap bisnis.
Banyaknya CapEx yang harus dibelanjakan oleh perusahaan
Jumlah CapEx yang ideal untuk dibelanjakan oleh perusahaan tergantung pada berbagai faktor, seperti industri, tahap pertumbuhan, dan situasi keuangan. Perusahaan perlu menganalisis proyek investasi dengan cermat dan mempertimbangkan risiko dan potensi imbalan sebelum membuat keputusan tentang CapEx.
Beberapa metrik yang dapat digunakan untuk mengevaluasi tingkat CapEx yang tepat termasuk:
- Rasio CapEx terhadap penjualan: Mengukur proporsi pendapatan yang dihabiskan perusahaan untuk CapEx.
- Rasio CapEx terhadap aset: Mengukur proporsi aset perusahaan yang dibiayai dengan CapEx.
- Periode pengembalian modal: Mengukur waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan kembali investasi CapEx.
Cara mengelola CapEx dengan efektif
Manajemen CapEx yang efektif sangat penting untuk memastikan bahwa perusahaan menggunakan sumber dayanya secara efisien dan mencapai tujuan jangka panjangnya. Beberapa praktik terbaik untuk mengelola CapEx meliputi:
- Membuat proses anggaran CapEx yang jelas: Proses ini harus mencakup identifikasi proyek potensial, evaluasi risiko dan potensi imbalan, dan persetujuan pengeluaran.
- Memantau dan melacak pengeluaran CapEx: Penting untuk melacak kemajuan proyek CapEx dan memastikan bahwa pengeluaran sesuai dengan anggaran.
- Melakukan tinjauan CapEx secara berkala: Perusahaan harus secara berkala meninjau portofolio CapEx mereka untuk memastikan bahwa proyek masih sejalan dengan strategi bisnis.
Risiko yang terkait dengan CapEx
Beberapa risiko utama yang terkait dengan CapEx meliputi:
- Risiko proyek: Ada risiko bahwa proyek CapEx mungkin tidak berjalan sesuai rencana, yang dapat mengakibatkan kelebihan biaya atau penundaan.
- Risiko pasar: Perubahan kondisi pasar dapat memengaruhi permintaan produk atau layanan perusahaan, yang dapat membuat proyek CapEx menjadi tidak menguntungkan.
- Risiko pendanaan: Perusahaan mungkin mengalami kesulitan mendapatkan pendanaan untuk proyek CapEx, terutama selama periode ekonomi yang sulit.
Manfaat dari CapEx
Beberapa manfaat utama dari CapEx meliputi:
- Meningkatkan efisiensi dan produktivitas: CapEx dapat digunakan untuk berinvestasi dalam teknologi baru atau peralatan yang dapat membantu perusahaan meningkatkan efisiensi dan produktivitasnya.
- Meningkatkan kapasitas: CapEx dapat digunakan untuk memperluas kapasitas produksi perusahaan atau memasuki pasar baru.
- Meningkatkan daya saing: CapEx dapat membantu perusahaan tetap kompetitif dengan berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan atau meningkatkan penawaran produknya.
CapEx dan revenue expenditure adalah dua komponen penting dari pengeluaran bisnis. Memahami perbedaan dan implikasinya dapat membantu perusahaan membuat keputusan keuangan yang tepat untuk mencapai tujuan jangka panjangnya. Manajemen CapEx yang efektif sangat penting untuk memastikan bahwa perusahaan menggunakan sumber dayanya secara efisien dan mencapai tujuan jangka panjangnya. Perusahaan harus mempertimbangkan risiko dan manfaat dari CapEx dengan cermat sebelum membuat keputusan investasi.