Luas dari pengujian terinci atas saldo bergantung dari hasil pengujian pengendalian intern, pengujian substantif atas transaksi, dan prosedur analitis untuk akun tersebut. Pengujian terinci atas saldo memiliki tujuan untuk menetapkan kebenaran jumlah uang (monetary correctness) dari akun-akun yang berhubungan sehingga dapat dikatakan sebagai pengujian substantif. Pengujian rincian saldo juga dapat membantu dalam menetapkan kebenaran moneter akun-akun yang berhubungan sehingga dianggap sebagai pengujian substantif. Sebagai contoh, konfirmasi untuk pengujian atas salah saji adalah pengujian substantif dan penghitungan Kas juga adalah pengujian substantif.
- Prosedur pemahaman atas struktur pengendalian internal dilakukan untuk membantu auditor dalam menilai risiko pengendalian bagi setiap tujuan audit yang berkaitan dengan transaksi
- Pengujian pengendalian akan membantu auditor dalam mengevaluasi apakah pengendalian atas transaksi sudah cukup efektif guna mendukung pengurangan penilaian risiko pengendalian, sehingga mengurangi pengujian substantif, serta menjadi dasar laporan auditor dalam hal penerapan pengendalian internal auditan
- Pengujian substantif atas transaksi digunakan untuk memastikan bahwa transaksi yang dicatat dalam jurnal telah sesuai dengan apa yang diposting di buku besar
- Prosedur analitis digunakan untuk meyakini kelayakan transaksi dan saldo buku besar secara keseluruhan
- Terakhir, pengujian atas rincian saldo dilakukan untuk meyakini kebenaran atas saldo akun yang diperiksa.